Tugas Sosiologi: Perubahan Sosial Budaya

Cover:

Cover Tugas Sosiologi: Perubahan Sosial Budaya

Nama Anggota Kelompok:

1. Febriyanty Kusumaningrum (26)

2. Firman Nur Sidik (27)

3. I Gede Gian Riadi Putra (28)

4. I Putu Hedi Sasrawan (29)

5. Ida Bagus Ngurah Indra Pramana (30)

Isi Tugas:

Mau Harta Tidak Mau Nyawa

Uang adalah benda di luar tubuh, bagaimana bisa lebih penting daripada nyawa? Apalagi nyawa sudah melayang, apa yang dapat dipakai untuk menikmati uang itu? Memandang uang di atas segala-galanya, oh! Benar-benar sangat bahaya sekali. Yang ringan mendatangkan musibah, sedangkan yang berat akan menjadi budak uang, dan akhirnya meninggal karena harta. Berikut adalah cerita pendek yang dikarang oleh Dayu Sinta Pramesti (Facebooknya, Twitternya). Cerita ini sarat makna. Jadi, pahami dan hayati ceritanya yaa.. Open-mouthed smile

Jika Anda Merasa Dibenci Seseorang…..

Apa yang harus saya lakukan jika merasa dibenci oleh seseorang? Bagaimana caranya agar orang itu tidak membenci anda lagi? Sakit memang jika kita merasa dibenci seseorang yang berada disekitar kita. Apalagi orang itu adalah teman kita, saudara kita, atau bahkan wanita yang kita cintai. Hampir semua orang mungkin telah/sedang/akan merasakannya termasuk juga saya. Saya merasa dijauhi dan dibenci oleh salah satu cewek di IXA, apalagi cewek itu adalah pujaan hati saya. Menurut saya cewek itu sangat… (kok jadi curhat ya?). Maaf, saya agak malu menceritakannya. Agar cewek itu kembali seperti ‘sediakala’, saya akan melaksanakan sebuah misi besar yang akan memakan banyak uang, waktu, dan pikiran yaitu ‘Misi Persahabatan’. Ya! Saya cuma ingin agar dya (saya anggap begitu dari sekarang) mau bersahabat dengan saya lagi. Sampai artikel ini ditulis, saya masih dalam tahap ‘Pengumpulan Data’ yaitu mencari kebenaran apakah dya benar-benar membenci saya.

Kisah Sukses: Pentingnya Bersikap Profesional

Ini adalah kisah sukses yang dialami saya pada saat ada tugas dari guru TIK yang disuruh membuat presentasi menggunakan Microsoft Office PowerPoint dan mempresentasikannya di depan kelas. Pada saat itu, sikap profesional saya muncul. Saya langsung menyusun kategori penilaian presentasi (versi saya, mungkin versi gurunya lain lagi). Penilaiannya bagi saya adalah:

1. Hasil presentasi jelas terlihat dan dibaca pada saat presentasi menggunakan proyektor

Ini yang terpenting, karena saat saya meninjau ruang kelas. Ternyata tempat layar/screen(atau apalah itu namanya) untuk proyektornya kotor dan pasti tidak akan jelas terlihat (ternyata papan tulis/whiteboard yang akan digunakan). Jadi, saya mencari cara agar tulisan di presentasi saya jelas dibaca. Lalu saya menetapkan untuk membuat background globe(cuma garis-garisnya aja) berwarna biru (makin ke atas makin putih kebiruan), tulisan berwarna putih dengan border hitam, peta konsep berwarna kuning cerah, dan untuk tulisannya saya tebalkan dan menggunakan font Verdana dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran slide.