Hedi Sasrawan

Follow @HediSasrawan Pasti anda kira-kira akan berkata seperti ini: “apaa? Bukannya saat kita galau itu kita nggak mood berbuat apa-apa?”. Hahaha… Memang sih galau itu membuat saya jadi males ngapa-ngapain. Tapi galau saya hilang setelah saya menulis. Entah itu menulis buku harian, artikel blog, atau cuma sekedar corat-coret mengeluarkan rasa kekesalan saya di selembar kertas putih. Mengapa galau saya hilang saat menulis? Ini ceritanya…..
Saat itu, aku sangat galau gara-gara seseorang yang pernah aku suka saat SMP. Aku ingin sekali membuatnya bangga tapi berulangkali aku gagal dan akhirnya dia memusuhiku. Aku langsung bertekad, aku ingin sukses di usia muda. Tapi aku bingung bagaimana caranya…
Aku melihat dan mensurvei berbagai peluang yang ada di sekitar lingkunganku. Ternyata, aku sedikit berbakat di bidang blogging, motivasi, dan multimedia. Jadi, mulai sejak itu aku membuat blog dan meluncurkannya saat hari ulang tahunku yang ke-14. Saat itu, pengunjung blogku tidak seberapa sampai akhirnya jumlah blogku meningkat drastis saat aku memposting sebuah artikel revolusioner. Itulah yang kemudian bisa menghilangkan galauku
Aku sangat bangga dan mulai saat itu, aku semakin suka menulis. Ini sesuai dengan nama belakangku, Sasrawan(benernya penulis itu disebut ‘Sastrawan’. Tapi gak apa-apalah beda dikit).
Aku menulis setiap kali galau. Ini bertujuan untuk mencurahkan isi hatiku yang sakit. Kalau isinya bersifat rahasia, aku simpan di Microsoft Office OneNote dan aku proteksi dengan password. Kalau isinya bersifat bebas, aku posting di blog saya sebagai Catatan Harian.
Dan mulai tanggal 28 April 2012, aku bertekad untuk mengisi blogku dengan 10 artikel setiap hari sampai tanggal 26 Juli 2012!
Tetap Semangat!