Pengaruh Perang Dunia & Pendudukan Jepang di Indonesia (Bagian 1)

Adolf Hitler Tentu kalian pernah mendengar kata Perang Dunia, bukan? Apakah yang kalian bayangkan ketika mendengar kata tersebut? Apakah seluruh penduduk saling bertempur dalam waktu yang bersamaan? Tentu sangat mengerikan, bukan? Yang dimaksud Perang Dunia bukan karena seluruh penduduk dunia bertempur, tetapi pengaruh atau akibat perang tersebut dirasakan oleh seluruh
masyarakat di dunia, termasuk Indonesia.

Pada awal PD (Perang Dunia) II, Jepang berhasil merebut daerah jajahan Sekutu termasuk Indonesia. Akibatnya Indonesia dijajah oleh Jepang. Bagaimanakah kehidupan rakyat Indonesia saat dijajah Jepang? Apakah kehidupan rakyat lebih baik atau semakin menderita?

Pada akhir PD II Jepang mulai mengalami kekalahan dan memberi janji kemerdekaan kepada rakyat Indonesia. Apa tujuan Jepang tersebut? Bagaimana bangsa Indonesia menyikapinya? Agar lebih jelas, langsung saja kita simak selengkapnya…..

A. Perang Dunia 1 (1914 – 1918)

1. Latar Belakang Perang Dunia I

a. Timbulnya persekutuan militer

Ketakutan dari beberapa negara akan ancaman dari negara lain yang merupakan saingan maka timbullah usaha mencari kawan.

  • Jerman bersekutu dengan Austria untuk menghadapi Rusia (1878). Lalu Italia masuk ke dalamnya agar kedudukannya terhadap Prancis menjadi kuat. Dengan demikian terbentuklah Triple Alliance.
  • Inggris, Perancis, dan Rusia membentuk persekutuan yang disebut Triple Entente (1907).

b. Timbulnya perlombaan senjata

Adanya sikap saling curiga dan ketakutan dari ancaman lawan maka negara-negara barat memperkuat diri dengan pertahanan dan persenjataan.

2. Meletusnya Perang Dunia 1

Penyebab khusus terjadinya Perang Dunia 1 adalah peristiwa penembakan Putra Mahkota Austria, Frans Ferdinand oleh gerakan Serbia Raya pada 28 Juni 1914 di Sarajevo (Bosnia Herzegovina). Setelah kejadian itu, Austria menyerukan perang terhadap Serbia dan karena adanya aliansi tersebut maka perang meluas dengan cepat di berbagai negara. Negara-negara yang terlibat perang Dunia I digolongkan dalam dua besar yaitu;

  • Negara Sentral (Jerman, Austria, Hongaria, Bulgaria, dan Turki).
  • Negara Sekutu (Serbia, Rusia, Perancis, Belgia, Inggris, Amerika Serikat, Italia, dan Jepang).

Sekutu membuat perjanjian dengan Turki yaitu perjanjian Serves dan kemudian menjadi perjanjian Lausanne. Pada tahun 1919 Jerman mengadakan perjanjian perdamaian dengan pihak Sekutu di Versailes. Perjanjian ini mengubah sebagian besar wilayah Jerman hingga kehilangan daerah barat dan daerah Elzes-Lotharingen diserahkan kepada Perancis dan membayar kerugian perang sebesar 132 miliar Franc.

B. Terbentuknya LBB | Timbulnya Nazi dan Fasisme

1. Terbentuknya Liga Bangsa-bangsa (LBB)

Atas usulan Presiden Amerika Serikat, Wodrow Wilson, dibentuk organisasi bangsa-bangsa dengan nama Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Gagasan tersebut terdiri 14 pasal dan mengandung empat hal penting (Wilson’s Fourteen Points), yaitu;

  • Dibentuk Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations).
  • Pembatasan persenjataan.
  • Perjanjian ataupun diplomasi rahasia tidak diperbolehkan.
  • Setiap bangsa berhak untuk menentukan nasibnya sendiri.

LBB berdiri pada tahun 1919. Berkedudukan di Swiss yang merupakan negara netral. Dasawarsa pertama sejak berdirinya LBB, dunia diliputi rasa aman dan damai di bawah LBB. Namun selanjutnya dunia diliputi tidak aman kembali karena munculnya perhimpunan kekuatan militer dan fasisme. Beberapa sebab kegagalan LBB menjalankan tugasnya, yakni sebagai berikut;

  • LBB tidak mampu mencegah perselisihan antara negara-negara besar.
  • Keanggotaan LBB bersifat sukarela sehingga banyak negara anggotanya dapat keluar dari keanggotaan LBB dengan bebas.

2. NAZI (Nasional Sozialismus)

Jerman sebagai pihak yang kalah dalam Perang Dunia 1 mengalami kehancuran. Keadaan yang serba kacau mengakibatkan ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintah dan kemudian mendorong lahirnya partai-partai yang bersifat keras. Misalnya, Partai Nasional Sosialis atau National Sozialistische Arbaiter Partei (NSPD) yang disebut NAZI.

Adapun lahirnya NAZI ini disebabkan oleh:

  1. Kemerosotan ekonomi
  2. Lemahnya sistem pemerintahan
  3. Kejayaan masa lalu
  4. Partai NAZI menang pemilu

Pada tahun 1919 NAZI berdiri di Munchen. Partai ini dibesarkan oleh Hitler. Gagasan Hitler tentang Nazisme dituangkan dalam bukunya yang berjudul “Mein Kamf” (perjuangan), yang mengandung definisi:

  • Faham Nasional-Sosialis adalah faham yang mengutamakan kepentingan nasional (negara) di atas segalanya.
  • Susunan masyarakat sosialis (kepentingan umum di atas kepentingan perorangan), antikomunis, karena komunis untuk dunia internasional sedangkan NAZI untuk Jerman sendiri. Partai NAZI yang menang pemilu 1930 menempatkan Hitler sebagai pemimpin Jerman yang diktator.

3. Fasisme Italia

Sebagai pihak kalah Perang Dunia 1, Italia mengalami masalah ekonomi yakni banyak pengangguran, kejahatan, korupsi, dan mogok kerja. Pemerintah juga dinilai kurang tegas dan lemah di bawah pimpinan Raja Victor Emanuel III. Hal ini mendorong timbulnya gerakan yang menentang pemerintah, gerakan ini dipimpin oleh Benito Mussolini melalui Fasisme. Fasisme merupakan faham yang menjadikan kepentingan negara di atas segala-galanya. Negara adalah absolut/totaliter. Pemerintah harus dipegang satu orang saja dari pemimpin partai, maka sifat fasisme adalah diktator. Ekonominya adalah terpimpin (ekonomi dari negara dan dipimpin oleh negara). Tujuannya adalah autarki (berdiri di atas kaki sendiri).

Italia di bawah Benito Mussolini (1922 – 1944)

Mussolini berhasil merebut kekuasaan Raja Victor Emanuel III pada tahun 1922 kemudian melakukan beberapa perubahan:

  • Menyelesaikan kasus Roma melalui Perjanjian Lateran (1929) dengan Paus.
  • Memberantas korupsi dan menumbuhkan semangat patriotisme melalui sekolah.
  • Cita-cita Mussolini adalah membentuk Italia Raya (Italia Irredental Italia La Prima).

4. fasisme jepang

Kaisar Hirohito dan Perdana Menteri Jenderal Hideki Tojo mengembangkan fasisme militer. Pemerintahan dijalankan secara diktator militer yang didukung oleh golongan militer (Gunbatsu) dan kapitalis (Zeibatsu). Untuk melaksanakan cita-cita Jepang melakukan perluasan wilayah (ekspansi) dengan dilandasi semangat Hakko I Chiu semangat hidup orang harus mau berkorban demi kepentingan negara.

Lanjut ke Pengaruh Perang Dunia & Pendudukan Jepang di Indonesia (Bagian 2)

atau

Lanjut ke Pengaruh Perang Dunia & Pendudukan Jepang di Indonesia (Rangkuman & Daftar Isi)

2 comments: