Bentuk-Bentuk Sosiologi Komunikasi

1. Komunikasi Personal (Personal Communication)

Komunikasi pribadi atau (personal communication) adalah kumunikasi seputar diri sesorang. Baik itu sebagai komunikator atau sebagai komunikan. Dalam tatanan komunikasi ini terdiri dari dua jenis yang terdiri dari, yaitu komunikasi intrapribadi dan komunikasi antar pribadi.

1.1. Komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication)

Komunikasi intrapribadi (personal comunication) adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Dia berbicara pada dirinya sendiri. Berdialog dengan dirinya sendiri. Bertanya dengan dirinya sendiri. Komunikasi seperti ini tidak salah kalau disebut melamun. Tetapi kalau melamun bisa dalam segala hal. Komuniukasi intrapribadi yaitu pada saat kita berbicara kepada diri kita sendiri, sedang melakukan perenungan, perencanaan, dan penilaian, pada diri kita sendiri yang membentuk landasan-landasan bagi tanggapan, motivasi dan komunikasi kita dengan orang-orang atau fakto-faktor di lingkungan kita.

Ronald L. Aapplbaum, et. Al dalam bukunya ”Fundamental Concept in Human Comunication” mendefinisikan komunikasi intrapribadi :

“Komunikasi yang berlangsung didalam diri kita: ia meliputi kegiatan berbicara kepada diri kita sendiri dan kegiatan-kegiatan mengamati dan memberikan makna (Intellectual Dan Emosional) kepada lingkungan kita”.

Menurut pengertian diatas, jika mampu menrdialog dengan diri sendiri berarti mampu mengenal diri sendiri. Karena begitu penting mengenal diri sendiri bagi kita, belajar mengenal diri sendiri berarti belajar bagaimana kita berfikir dan berasa dan bagaimana kita mengamati, menginterpretaskan dan mereaksi lingkungan kita.

1.2. Komunikasi antarpersonal (interpersonal communication)

Komunikasi antar pribadi didefinisikan oleh Joseph A. Devito dalam bukunya ” The Interpersonal Comunication Book” (Devito. 1989 : 4). Sebagai :

“Komunikasi antar pribadi adalah proses pengiriman dan peneriamaan pesan-pesan antara dua orang, atau di antara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa unpan balik seketika”

Dari pengertian diatas bahwa komunuikasi antar pribadi dapat berlasung antar dua orang yang sedang berdua-duaan seperti antara suami dan istri.

Pentingya situasi komunikasi antar pribadi prosenya memungkinkan berlasung secara dialogis. Dialog adalah bentuk komuniukasi antar pribadi yang menunjukan terjadinya interaksi yang menjadikan fungsi ganda yaitu masing-masing bergatian menjadi pendengar dan pembicara. Disamping itu, nampak terjadinya pengertian bersama (mutual understanding) dan empati yang akibatnya terjadi saling menghargai yang didasarkan bahwa masing-masing adalah manusia yang wajib, berhak, pantas, dan wajar dihargai dan dihormati oleh manusia.

komunikasi antar pribadi dalam situasi tertentu bisa berbeda. Komunikasi horizontal selalu menimbulkan derajat keakraban yang lebih tinggi ketimbang komunikasi secara vertikal. Komunikasi secara horizontal adalah komunikasi anatar orang-orang yang mempunyai kesamaan dengan apa yang disebut Wilbur Schramm Frame Of Reference (kerangka referensi) atau juga Field Of Experience (bidang pengalaman).

1.2.1. keampuahan komunikasi antarpribadi

Komunikasi anatarpribadi dibilang lebih efektif atau paling ampuh dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan pelaku komunikan karena komunikasi berlasung tatap muka. Jadi ketika komunikan dan anda saling bertatap muka, maka terjadilah kontak pribadi (persoanal contact) : pribadi anda komunikan anda. Ketika anda menyampaikan pesan anda. Umpan balik berlangsung seketika. Anda mengetahui pada saat itu tanggapan komunikan menyampaikan umpan balik positif.

1.2.2. Jenis-jenis komunikasi anatarpribadi

Jenis-jenis komunikasi anatarpribadi diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:

1) Komunikasi diadik ( dydic cummunication)
Komunikasi diadik ( dydic cummunication) adalah komunikasi anatar pribadi yang berlangsung antar dua orang yakni yang seorang adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan yang seorang lagi komunikan yang menerima pesan.

2) Komunikasi tradsik (triadic communication)
Komunikasi tradsik (triadic communication) adalah komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan. Jadi misalnya A seorang komunikator pertama-tama menyampaikan pesan kepada B setelah ditanggapi atau dijawab, beralih kepada C, juga secara dialogis.

2. Komunikasi Kelompok (Group Communication)

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, peserta komunikasi lebih dari dua orang, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok.

2.1. Komunikasi kelompok kecil (small group communication)

Menurut shaw kelompok kecil adalah suatu kumpulan individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan terikat satu sama lain dan berkomunikasi tatap muka.

2.1.1. Ceramah (lecture)

Ceramah adalah kelompok berbicara satu arah; pembicara menyampaikan gagasannya kepada pihak lain dan tidak memerlukan reaksi sesaat dalam bentuk bicara yang berupa tanggapan atau respon.

Ceramah adalah suatu kegiatan berbicara di depan umum dalam situasi tertentu untuk tujuan tertentu dan kepada pendengar tertentu. Dalam setiap ceramah pembicara harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi sehingga ceramah, dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan ceramah harus memperhatikan hal-hal antara lain: suara, intonasi, gaya bahasa, sikap, gerak-gerik, mimik sehingga pendengar dapat tertarik dengan apa yang diungkapkan.

2.1.2. Diskusi panel (panel discussion)

Diskusi panel adalah forum pertukaran pikiran yang dilakukan olehsekelompok orang dihadapan sekelompok hadirin mengenai suatu masalah tertentuyang telah dipersiapkannya.

Diskusi Panel adalah sekelompok individu yang membahas topik tentangkelebihan pada masyarakat atau pendengar diskusi.

Panel mungkin sangat terstruktur atau mungkin saja sangat tidak formal. Suatupanel yang berstruktur mungkin membatasi panjang dan keleluasaan dalammenuturkan kata-kata (sampai pendapat), panel yang tidak formal mungkinmenekankan interaksi spontan yang bebas, para peneliti diharapkan terlebihdahulu memberikan pidato tanpa text dan memiliki pengetahuan / keahliansebagai dasar komentar mereka. Keanggotaan panel biasanya terdiri atas paraahli, orang-orang awam yang tertarik atau gabungan keduanya, tergantung padatopik yang dibahas. Satu kriteria penting diskusi panel yang baik adalah adanyainteraksi antar para peserta diskusi panel.

2.1.3. Simposium (symposium)

Simposium adalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu dari berbagai sudut pandangan.

Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (pemrasaran banding), dibawah pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta. Hasil simposium dapat disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu saja.

2.1.4. Forum

Forum adalah sebuah tempat dimana orang-orang bisa berkmunikasi secara masal.  Misalkan Anda mendatangi suatu tempat dimana terdapat banyak orang yang tergabung dalam kelompok – kelompok yang sedang mendiskusikan sesuatu sesuai dengan tema mereka tetapi anda bisa bebas pergi kesana kemari ke kelompok yang berbeda- beda untuk nimbrung atau berdiskusi tentang topik yang sedang mereka bicarakan.

2.1.5. Seminar

Seminar adalah pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang. Orang yang bertindak sebagai pimpinan atau ketua sidang biasanya seorang guru besar, seorang ahli, ataupun cendekiawan yang mumpuni dalam bidang yang tengah dibahas.

Masalah yang dibahas di dalam suatu seminar dapat mencakup berbagai bidang disiplin ilmu atau berbagai kegiatan di dalam kehidupan masyarakat.

Pelaksanaan persidangan dalam seminar biasanya dipimpin oleh seorang pemandu dan dibantu oleh seorang atau beberapa orang sekretaris.

Sebuah seminar biasanya memiliki fokus pada suatu topik yang khusus, di mana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Seminar seringkali dilaksanakan melalui sebuah dialog dengan seorang moderator seminar, atau melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam bentuk yang lebih formal. Biasanya, para peserta bukanlah seorang pemula dalam topik yang didiskusikan (di universitas, kelas-kelas seminar biasanya disediakan untuk mahasiswa yang telah mencapai tingkatan atas). Sistem seminar memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan mahasiswa kepada topik yang dibicarakan. Di beberapa seminar dilakukan juga pertanyaan dan debat. Seminar memiliki sifat lebih informal dibandingkan sistem kuliah di kelas dalam sebuah pengajaran akademis

Biasanya sebuah seminar berbentuk instruksi akademik, baik di lembaga akademis atau ditawarkan oleh organisasi komersial atau profesional.

2.1.6. Curah saran (brainstorming)

Brainstorming adalah suatu metode untuk menghasilkan ide
gagasan yang banyak mengenai topik tertentu secara kreatif dan efisien.

2.1.7. Dan lain-lain

2.2. Komunikasi kelompok besar (large group communication/public speaking)

Komunikasi kelompok besar adalah komunikasi yang ditujukan kepada efeksi komunikan di mana prosesnya berlangsung secara linear. Pesan yang disampaikan oleh komunikator dalam situasi komunikasi kelompok besar, ditujukan kepada afeksi komunikan, kepada hatinya atau kepada perasaannya. Proses komunikasi kelompok besar bersifat linear, satu arah dari titik yang satu ke titik yang lain, dari komunikator ke komunikan.

3. Komunikasi Massa (Mass communication)

Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak, dan sepintas (khususnya media elektronik). Komunikasi massa ini terdiri atas: jurnalistik, public relation, penerangan, propaganda, agitasi, advertising, public speaking, publicity, pertunjukan, dan komunikasi internasional.

4. Komunikasi Media (Media Communication)

Komunikasi media adalah proses komunikasi yang menggunakan media seperti surat, telepon, pamflet, poster, spanduk, dll.

Artikel bermanfaat lainnya:

  1. Pengertian Sosiologi Komunikasi

  2. Lahirnya Sosiologi Komunikasi (Artikel Lengkap)

  3. Cara Berkomunikasi yang Baik dan Benar

  4. Sosiologi (Artikel Lengkap)


Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Materi Pelajaran

1 comment: