Pemasukan Utama (Dasar-Dasar Akuntansi)

Lapisan pertama terdiri dari buku pemasukan utama, seperti buku uang tunai, buku penjualan harian, buku pembelian harian, dan jurnal (yang terakhir ini untuk transaksi yang tidak bisa dimasukan ke tiga buku sebelumnya). Semua masukan ke dalam buku ini, secara tersendiri atau dalam bentuk total, dimasukan dua kali. Satu kali di bagian debit, dan satu lagi dibagian kredit. Bagian debit berada disebelah kiri, dan bukan di sebelah jendela seperti kata orang. Ledger, tempat dimana pemasukan ganda terjadi, terdiri dari dua lapisan.

Ledger itu sendiri bermacam-macam jenisnya. Yang pertama, ledger perorangan, terdiri dari rekening penyalur dan pembeli. Ledger ini dibagi lagi menjadi ledger pembelian dan ledger penjualan. Semuanya merupakan daftar hutang dan piutang.

Kedua, ledger nominal, terdiri dari rekening bukan perorangan dan rekening benda nyata. Rekening bukan perorangan nantinya akan menjadi pertimbangan rekening untung dan rugi. Mencakup penjualan, pembelian, gaji, sewa, perangko, dan biaya langsung lainnya dan pengeluaran secara tidak langsung lainnya. Sedangkan rekening benda nyata adalah rekening benda-benda yang dapat kita rasakan dan lihat seperti tanah, gedung, dan sebagainya nominal.

Ada satu ledger lagi, ledger pribadi. Ledger yang sudah hampir tidak pernah dipakai. Ledger ini digunakan oleh bisnis yang bersifat sangat rahasia dan yang ingin menyembunyikan bagian ledger nominalnya dari kaum buruh.

Selanjutnya adalah buku uang tunai. Di dunia bisnis pada umumnya, buku uang tunai tidak mencatat uang yang berada di tangan. Buku ini hanya mencatat uang yang tersedia di rekening bank (kecuali bisnis yang banyak melakukan tukar-menukar uang tunai seperti toko pengecer).

Uang tunai yang berada di tangan dicatat di dalam buku petty cash. Bisnis jaman sekarang tidak suka menyimpan uang di tempat, karena masalah keamanan. Mereka yang menyukainya, pada umumnya penjual kecil-kecilan yang perlu uang pada setiap saat dan merasa bahwa mereka sedang menipu orang pajak. Perlu Anda ketahui bahwa ini hanya merupakan suatu ilusi.

Apabila perbandingan dari keuntungan dan penjualannya ada di bawah standar yaitu standar dari bisnis sejenis. Dinas pajak akan memberikan evaluasi berdasarkan perbandingan yang menurut mereka terbaik. Penjual tadi akan menghadapi masalah ganda, ongkos akuntan yang tinggi untuk melawan kasus tersebut dan tagihan pajak yang besarnya tidak sebanding.

Satu hal lagi mengenai buku perusahaan kecil, kalau Anda mau membeli suatu bisnis, pub, toko, atau restoran, pemiliknya akan selalu menunjukan dua hal:

  1. Bisnis yang berkembang.
  2. Keuntungan nyata yang lebih besar dari keuntungan yang tertulis. Katanya, sebagian dari keuntungan nyata tersebut sudah habis terpakai.

Berhati-hatilah. Karena cerita yang sebenarnya terjadi adalah: Si pemilik mengembalikan uang yang ia ambil, sehingga tampaknya ada perkembangan.

Lebih buruk lagi, apabila bisnis ini adalah perseroan terbatas dan Anda membelinya. Anda akan menanggung akibat dari permainan keuangan itu. Kalau dinas perpajakan sampai menciumnya, cepat cari akuntan yang terbaik untuk membantu Anda keluar dari lubang maut.

Artikel bermanfaat lainnya:


Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Materi Pelajaran

No comments:

Post a Comment