Reaksi Reduksi-Oksidasi (Redoks | Materi Ringkasan)

Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi yang berlangsung secara bersamaan. Reaksi redoks adalah singkatan dari REDuksi OKSidasi. Contoh reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari adalah perkaratan, pembakaran, pembusukan, fotosintesis, dan metabolisme.

1. Perkembangan Konsep Redoks

Konsep reaksi reduksi dan oksidasi mengalami perkembangan dari masa ke masa sesuai cakupan konsep yang dijelaskan.

1.1. Reaksi redoks sebagai reaksi pengikatan dan pelepasan oksigen

  • Oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen. Contoh: Perkaratan besi (Fe). clip_image002
  • Reduksi adalah reaksi pelepasan atau pengurangan oksigen. Contoh: Reduksi bijih besi dengan CO. clip_image002[6]

1.2. Reaksi redoks sebagai reaksi pelepasan dan pengikatan / penerimaan elektron

Dalam setiap oksidasi pasti disertai reduksi.

  • Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron. Contoh: (setengah reaksi oksidasi). clip_image002[8]
  • Reduksi adalah reaksi pengikatan atau penerimaan elektron. Contoh: (setengah reaksi reduksi). clip_image002[10]

1.3. Reaksi redoks sebagai reaksi kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi (biloks)

Bilangan oksidasi atau disingkat biloks adalah muatan yang dimiliki oleh suatu atom akibat melepaskan atau menerima elektron untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia.

Contoh:

Reaksi redoks sebagai reaksi kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi (biloks)

1.4. Reaksi redoks sebagai reaksi pelepasan dan pengikatan hidrogen

  • Oksidasi. Contoh: clip_image002[12]
  • Reduksi. Contoh: clip_image002[14]

2. Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi

  1. Unsur bebas memiliki bilangan oksidasi = 0
  2. Umumnya unsur H memiliki bilangan oksidasi = +1 kecuali pada senyawa hidrida = –1
  3. Umumnya unsur O memiliki bilangan oksidasi = –2 kecuali pada senyawa peroksida = –1
  4. Unsur F selalu memiliki bilangan oksidasi = –1
  5. Unsur logam selalu memiliki bilangan oksidasi positif yang besarnya sesuai dengan golongannya.
  6. Bilangan oksidasi ion tunggal sama dengan muatannya.
  7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa = 0
  8. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan ion.

3. Penamaan Senyawa Menurut IUPAC

Persamaan senyawa menurut IUPAC adalah penamaan yang berdasarkan bilangan oksidasinya yaitu sebagai berikut:

  1. Logam yang hanya mempunyai satu bilangan oksidasi. Misalnya logam alkali, alkali tanah, dan aluminium. Penamaan senyawanya adalah nama logam di depan kemudian nama nonlogam diikuti ida. Contoh: NaCl : Natrium klorida.
  2. Logam yang mempunyai beberapa bilangan oksidasi. Misalnya logam transisi, penamaan senyawanya adalah dengan menuliskan bilangan oksidasi dengan angka romawi di belakang nama logam tersebut. Contoh: CuO : Tembaga (II) oksida.
  3. Atom non logam yang dapat membentuk dua atau lebih senyawa. Penamaannya diawali dengan atom nonlogam yang bermuatan positif diikuti bilangan oksidasinya (dengan angka romawi), sedangkan atom nonlogam yang bermuatan negatif diletakkan di belakang dengan berakhiran ida. Contoh: NO : Nitrogen (II) oksida.

Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Materi Pelajaran

No comments:

Post a Comment