Mario Teguh Golden Ways: Terpaksa Kaya

Mario-Teguh-Golden-Ways4_thumb6_thum[2]Review acara Mario Teguh Golden Ways sebelumnya:

Less Is More

Sekarang saya akan mengulas kembali acara Mario Teguh Golden Ways edisi Minggu, 10 Maret 2013. Temanya kali ini adalah Terpaksa Kaya. Saya akan memberikan poin-poin yang mampu saya simak dalam acara ini. Saya akan menggunakan gaya bahasa saya sendiri dan mungkin kurang akurat. Langsung saja kita simak selengkapnya…..

Terpaksa kaya bukanlah sesuatu yang baru. Karena setiap perbuatannya adalah karunia Tuhan yang memaksakan dia menjadi orang kaya. Tidak ada istilah mengkayakan diri.

Apakah kekayaannya itu ada satuan hitungnya? Apakah orang yang sehat kaya? Berarti tidak hanya Rupiah saja satuan hitungnya. Anak yang lucu dan patuh kepada orangtuanya, itu namanya kekayaan. Suami atau istri yang patuh dan setia, itu namanya kekayaan. Jadi, kekayaan itu tidak hanya dihitung dengan uang. Kacamata itu ada harganya? Ada. Mata itu ada harganya? Ada tetapi tidak dapat diukur karena Tuhan yang memberikannya. Ada yang menjadikan anugerah Tuhan itu mahal, ada juga yang memurahkannya. Kekayaan kita timbul karena mensyukuri.

Tidak mungkin ada orang kaya yang akhlaknya buruk dan tidak mungkin orang yang akhlaknya buruk itu kaya. Karena Tuhan sangat mementingkan akhlak.

Tidak semua harta itu rejeki. Harta yang bukan rejeki itu seperti koruptor. Rejeki itu tidak sama dengan jumlah uang yang sebenarnya sama dengan hukuman. Orang kaya itu berakhlak, orang berakhlak itu kaya. Jadi, orang yang kaya itu selalu berakhlak. Orang yang berakhlak itu tidak hanya patuh kepada Tuhan tetapi patuh juga kepada perbuatan.

Rejeki itu bukan hanya yang kita dapat dari uang. Tetapi hal yang masih kita miliki itu namanya rejeki. Seperti rumah yang tidak jadi kebakaran itu adalah rejeki. Mana lebih mudah untuk berhemat anak orang kaya atau anak orang miskin? Tentu saja anak orang miskin. Apalagi yang harus diboroskan oleh anak orang miskin? Hemat pangkal kaya. Jadi anak orang miskin itu berbakat kaya. Anak orang kaya jika tidak dididik dengan benar oleh orangtuanya, maka dia akan berbakat miskin.

Lebih banyak mana kekayaan yang diperoleh dari usaha dan kerja keras sendiri ketimbang dari warisan kekayaan orangtuanya. Orangtua itu menginginkan anaknya mewarisi sifat baik orangtuanya.

Seindah-indahnya manusia adalah orang yang menghargai dan menyayangi sesama.

Terpaksa itu karena kita mencari yang mudah. Kita ini instant economy. Mudah itu saat Anda diberi beban kecil-kecil. Orang kecil itu mampu menopang yang kecil-kecil. Mintaklah kepada Tuhan untuk memberikan pundak yang kuat sehingga memudahkan kehidupan bagi diri dan orang lain.

Inginkan yang setinggi-tingginya karena walaupun tidak kita menginginkannya Tuhan telah menyiapkannya.

Orang yang dihormati tidak hanya benar. Tetapi dia juga tegas dalam kebenarannya. Orang yang tegas salah lebih baik dibandingkan orang benar yang tidak tegas. Mengapa? Karena orang tegas itu tahu cara menyelesaikan masalah. Jika itu salah, tapi itu baik, Tuhan akan membetulkannya.

Orang kaya yang merasa berkecukupan maka dia akan bersyukur dan tidak takut kekayaannya akan berkurang. Lain halnya dengan orang yang kaya dengan cara yang tidak halal seperti korupsi. Orang kaya yang anggun dan orang miskin yang tidak menghujat orang kaya. Membenci apapun yang kaya itu tidak baik. Orang terpaksa kaya itu karena memperkayakan orang lain. Orang yang tidak punya tetapi ingin memberi, maka dia akan punya. Orang yang tidak punya tetapi sungguh-sungguh ingin memberi akan membuat Tuhan percaya. Jadi, jangan hanya berdoa ‘akan’, tetapi lakukan juga sesuatu dan tetaplah memberi.

Orang yang hanya bekerja untuk hari ini, maka dia akan menderita saat tua nanti. Menua itu menjadikan kita lemah, jadi kita harus menjadikan diri sebagai insan yang mandiri secara finansial.

Berapa banyak orang yang gengsi? Ribuan orang menjadi miskin karena dia takut miskin. Hanya orang yang minder dengan yang dimilikinya yang pamer. Telah banyak wanita yang cantik kalah cepat dengan wanita dusun.

Segala sesuatu ditentukan oleh Tuhan. Kita itu adalah sebab bagi nasib.

Orang yang berguna bagi orang lain karena dia diijinkan untuk berguna. Banyak orang sombong yang tidak diijinkan tampil. Jadikan diri Anda bernilai bagi sesama.

Dari Tuhan semua gratis. Kalo bermanfaatnya minta uang kan udah biasa. Namun, bermanfaatnya gratis? Tuhan itu Maha Adil. Jadi orang yang bermanfaat secara gratis kepada banyak orang, maka dia akan mendapat rejeki yang setimpal. Sebelum mampu untuk itu, Anda juga harus mampu secara ekonomi dengan cara mendapatkan pendidikan yang baik. Buktikan bahwa Anda tidak hanya dikayakan oleh Tuhan di dunia, tetapi juga di akhirat.


Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Catatan Harian

4 comments:

  1. Terima kasih banyak untuk resumenya...
    Ini sangat membantu saya yg sering ketinggalan acara

    ReplyDelete