10 Tips Menjadi Orang Dermawan

10 Tips Menjadi Orang DermawanWaw request artikel dari pembaca setia sangatlah beragam dan terkadang terkesan sangat unik. Seperti artikel yang sedang saya buat ini. Mengapa artikel ini unik? Karena saat saya mencari di mesin pencari manapun (Google, Bing, dan Yahoo) hasilnya tetap sama yaitu tidak ada artikel yang semacam ini di dunia! Yang paling banyak palingan cuma artikel tentang 10 orang yang paling dermawan di dunia. Nah, ngomong-ngomong menjadi orang dermawan juga ada tipsnya loh. Jangan sampai kita malah memanjakan orang yang kita beri atau malah akan menjatuhkan diri kita sendiri. Nah, seperti apa tips menjadi orang dermawan? Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Jangan Pelit!

Jika mau jadi orang dermawan, janganlah jadi orang pelit kepada siapapun apalagi sama keluarga kita. Karena orang yang dermawan adalah orang yang tidak pelit. Cobalah lihat tokoh kepiting di salah satu serial kartun populer yang sangat serakah itu, hidupnya biasa-biasa saja kan? Justru orang yang dermawan itu adalah orang yang kaya dan sangat berkecukupan.

2. Jangan Memberi Uang Kepada Pengemis!

“Katanya disuruh jangan jadi orang pelit kepada siapapun, nih kok malah nyuruh jangan ngasi uang kepada pengemis?” Saya yakin Anda pasti berpikiran demikian. Memang tidak ada salahnya kita memberi uang kepada pengemis. Tapi secara tidak langsung itu hanyalah akan memanjakan dia. Memanjakan dia karena dia tidak bekerja melainkan hanya diam di pinggir jalan, menadahkan tangan, dan berharap ada orang yang mau memberikan uang kepadanya. Itu jelaslah sangat tidak Halal. Bayangkanlah jika semua orang berpikiran ingin santai tidak bekerja kemudian menjadi pengemis, bisa-bisa negeri kita ini menjadi sarang pengemis. Lebih baik kita berikan kepada pengamen atau pedagang kaki lima karena mereka ada usaha (walau tidak terlalu banyak) daripada pengemis yang tidak ada usaha sama sekali dan hanya membuat malu.

3. Sisihkan Minimal 10% Untuk Disumbangkan

Sisihkanlah minimal 10% (atau sesuai dengan kondisi ekonomi) dari pendapatan Anda untuk disumbangkan. Anggap saja itu adalah kegiatan menabung pahala yang pastilah sangat besar dikemudian hari.

4. Sumbangkan Ke Tempat yang Tepat

Daripada ngasik sumbangan kepada pengemis, lebih baik kita memberikan sumbangan untuk Panti Asuhan dan kepada yayasan yang sangat membutuhkan uluran tangan kita. Kita bisa memberikannya uang atau bisa berupa makanan.

5. Saat Bencana

Memberi sumbangan bagi korban bencana merupakan salah satu bentuk belasungkawa yang amat mulia. Apalagi jika kita rela menyumbangkan waktu kita untuk membantu mereka di tempat pengungsian.

6. Zakat

Bagi yang umat Muslim, berzakat memang sangat wajib. Pengertian zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menururt ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak.

7. Dana Punia

Sementara bagi yang umat Hindu, berdana punia wajib dilakukan sehabis bersembahyang di pura. Ini penting untuk ikut menjaga kesucian pura dan untuk mengembangkan pura. Jadi, setiap Anda yang beragama Hindu bersembahyang di suatu pura, ada baiknya Anda juga harus berdana punia.

8. Membantu Mereka yang Membutuhkan

Yang termasuk golongan ‘mereka yang membutuhkan’ tidak hanya fakir miskin, tetapi juga mereka yang sedang membutuhkan pertolongan dari kita. Misalnya membantu saat ada upacara adat atau membantu saat sakit.

9. Jangan Pamrih!

Yang sangat penting dari memberi dan membantu adalah tidak pamrih. Kita sia-sia saja memberi dan membantu orang lain jika diisi dengan pamrih (mengharapkan imbalan). Kita tidak akan menjadi orang dermawan jika kita suka pamrih bahkan kita tetap akan tergolong orang pelit.

10. Ramah

Orang dermawan biasanya sangat ramah, penyabar, dan hatinya lemah lembut. Yaa kita tidak akan menjadi orang dermawan jika kita suka pemarah dan selalu tidak sabar menginginkan sesuatu.


Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Catatan Harian

1 comment:

  1. pengemis jg harus dikasih, berbuat baik itu kepada siapa pun

    ReplyDelete