Sistem Ekonomi Liberal (Artikel Lengkap)

Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi dimana sebagian besar keputusan dalam perekonomian ditentukan oleh masing-masing individu, bukan lembaga atau organisasi bahkan pemerintah. Sistem ekonomi ini mencakup kebebasan dalam melakukan aktivitas ekonomi. Meskipun demikian, dasar dari setiap aktivitas ekonomi tetap pada ekonomi pasar dan menjunjung tinggi hak kepemilikan pribadi. Meskipun ekonomi liberalisme dapat mendukung peraturan pemerintah, sistem ini cenderung menentang intervensi pemerintah di pasar bebas dan persaingan. Namun sistem ini dapat menerima intervensi pemerintah dalam rangka menghapus monopoli yang dilakukan oleh pihak swasta, karena hal tersebut dianggap dapat membatasi kebebasan individu dalam membuat keputusan. Ketika ekonomi liberal menikmati pasar bebas oleh pemerintah, negara tetap menyediakan fasilitas publik.

Indeks Kebebasan Ekonomi 2015

Gambar diatas merupakan peta dunia negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal berdasarkan Indeks Kebebasan Ekonomi tahun 2015 yang dibuat oleh Wall Street Journal. Semakin hijau, semakin bebas (liberal). Semakin merah, semakin tidak bebas. Warna abu-abu berarti belum ada data.

Ekonomi liberal sering dikaitkan dengan dukungan terhadap pasar bebas dan kepemilikan pribadi atas aset dan modal. Proteksionisme bertentangan dengan ekonomi liberal karena dianggap tidak mendukung perdagangan bebas dan pasar terbuka. Secara historis, ekonomi liberal muncul sebagai tanggapan akan merkantilisme dan feodalisme. Ekonomi liberal juga dianggap bertentangan dengan ekonomi non-kapitalis, seperti sosialisme dan ekonomi terencana.

1. Sejarah Ekonomi Liberal

Teori dasar ekonomi liberal telah dikembangkan sejak awal abad ke-19 untuk melawan merkantilisme dan feodalisme. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Adam Smith yang menganjurkan agar pemerintah tidak terlalu mengintervensi pasar. Smith berpendapat bahwa jika semua orang dibiarkan melakukan kegiatan ekonominya sendiri dan bukan dikendalikan oleh negara, maka hasilnya akan menjadi harmonis dan lebih bermasyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan. Teori tersebut didukung oleh sistem ekonomi kapitalis pada akhir abad ke-18 dan runtuhnya sistem merkantilisme.

2. Dasar Ideologi Ekonomi Liberal

Properti pribadi dan kontrak individu membentuk dasar dari ekonomi liberal. Teori awal berdasarkan asumsi atas kegiatan ekonomi individu yang lebih banyak berasal dari kepentingan sendiri dan kebutuhan akan kebebasan untuk bertindak tanpa batas untuk menghasilkan hasil terbaik untuk semua orang, asalkan tidak melewati standar dan tetap menjunjung asas keadilan. Contohnya, tidak boleh melakukan pemaksaan, pencurian, dan penipuan serta terdapat kebebasan berbicara dan pers.

Awalnya, para pendukung ekonomi liberal harus bersaing dengan pendukung feodalisme yang kebanyakan adalah orang kaya dan kaum bangsawan. Namun pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, pendukung feodalisme kalah.

2.1. Posisi Intervensi Negara

Ekonomi liberal menentang intervensi pemerintah dengan alasan bahwa negara sering berfungsi sebagai tempat untuk mewadahi kepentingan bisnis dengan mendistorsi pasar untuk menguntungkan pihak tertentu. Dengan demikian, hasil yang didapatkan oleh rakyat menjadi tidak maksimal. Ordoliberalisme dan berbagai sistem liberalisme sosial berdasarkan pada liberalisme klasik yang meliputi peran yang lebih banyak bagi negara, namun tidak berusaha untuk menggantikan perusahaan swasta dan pasar bebas dengan perusahaan pemerintah dan perencaan ekonomi. Misalnya, ekonomi pasar sosial adalah ekonomi yang sebagian besar pasarnya berdasarkan sistem harga bebas dan kepemilikan pribadi, tetap tetap mendukung kegiatan pemerintah untuk mempromosikan pasar yang kompetitif serta program kesejahteraan sosial untuk mengatasi kesenjangan sosial yang dihasilkan dari pasar bebas. Ekonomi liberal juga mendukung kesetaraan kesempatan (juga dikenal sebagai mobilitas sosial), karena mereka yakin bahwa kurangnya kesetaraan kesempatan akan menyebabkan terjadinya peningkatan monopoli yang dilakukan oleh swasta yang sangat melanggar kebebasan individu.

2.2. Posisi Perusahaan Publik

Ekonomi liberal dapat mendukung adanya perusahaan publik untuk menyediakan barang publik. Misalnya, Adam Smith berpendapat bahwa negara memiliki peran dalam perbaikan jalan, sungai, sekolah, dan jembatan yang tidak efisien jika itu dilaksanakan oleh pihak swasta. Namun, Smith lebih menginginkan infrastruktur pemerintah tersebut harus dikenakan biaya secara proporsional (misalnya, tarif tol, tarif listrik, dan SPP sekolah). Selain itu, ia juga menganjurkan adanya tarif dalam dukungan penyelenggaraan perdagangan bebas serta melindungi hak cipta dan hak paten untuk mendorong inovasi. Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh Robert Cox dan ia menyoroti pentingnya inovasi dan peranannya dalam pasar bebas.

3. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Liberal

Berikut adalah beberapa ciri-ciri sistem ekonomi liberal:

  1. Semua sumber produksi adalah milik masyarakat secara individu.
  2. Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi.
  3. Setiap orang bebas memiliki barang (hak milik diakui), termasuk barang modal.
  4. Harga barang ditentukan oleh mekanisme pasar.
  5. Motif utama adalah mencari laba yang terpusat pada kepentingan individu.
  6. Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
  7. Menerapkan sistem persaingan bebas.

4. Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal

Berikut adalah keunggulan dari sistem ekonomi liberal:

  1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi karena mereka tidak perlu menunggu komando pemerintah dan tidak lagi dibatasi pemerintah.
  2. Tingkat efisiensi dan efektifitas menjadi tinggi karena setiap tindakan ekonomi berdasarkan motif mencari keuntungan.
  3. Persaingan akan muncul sehingga mendorong kemajuan usaha.
  4. Barang yang dihasilkan cenderung bermutu tinggi untuk menghadapi persaingan yang ada.
  5. Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat.
  6. Setiap individu bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri.

5. Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal

Berikut adalah kelemahan dari sistem ekonomi liberal:

  1. Terjadi persaingan yang tidak sehat bila para pejabat melakukan korupsi.
  2. Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
  3. Sulit melakukan upaya pemerataan pendapatan dan kesejahteraan.
  4. Banyak terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
  5. Orang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin.
  6. Hanya orang yang memiliki sumber daya saja yang bisa kaya, sedangkan yang tidak punya hanya bisa menjadi buruh.
  7. Terjadi eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan sehingga dapat mencemari lingkungan.
  8. Kebebasan mudah disalahgunakan oleh yang kuat untuk memeras pihak yang lemah.

6. Negara yang Menganut Ekonomi Liberal

Amerika Serikat adalah negara yang dikenal sebagai penganut sistem ekonomi liberalisme. Berikut adalah daftar negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal (tidak ada pengurutan berdasarkan apapun):

  1. Amerika Serikat
  2. Argentina
  3. Bolivia
  4. Brasil
  5. Chili
  6. Kuba
  7. Kolombia
  8. Ekuador
  9. Honduras
  10. Kanada
  11. Meksiko
  12. Nikaragua
  13. Panama
  14. Paraguay
  15. Peru
  16. Uruguay
  17. Venezuela
  18. Albania
  19. Armenia
  20. Austria
  21. Belgia
  22. Bulgaria
  23. Kroasia
  24. Siprus
  25. Republik Ceko
  26. Denmark
  27. Estonia
  28. Finlandia
  29. Perancis
  30. Jerman
  31. Yunani
  32. Hungaria
  33. Islandia
  34. Latvia
  35. Lithuania
  36. Luxembourg
  37. Makedonia
  38. Moldova
  39. Belanda
  40. Norwegia
  41. Polandia
  42. Portugal
  43. Romania
  44. Rusia
  45. Serbia Montenegro
  46. Slovakia
  47. Slovenia
  48. Spanyol
  49. Swiss
  50. Ukrania
  51. Britania Raya (Inggris)
  52. India
  53. Iran
  54. Israel
  55. Jepang
  56. Korea Selatan
  57. Filipina
  58. Taiwan
  59. Turki
  60. Australia
  61. Selandia Baru
  62. Mesir
  63. Senegal
  64. Afrika Selatan

Sedangkan negara-negara yang cenderung menganut sistem ekonomi liberal adalah (tidak diurutkan berdasarkan apapun):

  1. Bahama
  2. Republik Dominika
  3. Grenada
  4. Kosta Rika
  5. Puerto Riko
  6. Suriname
  7. Andorra
  8. Belarusia
  9. Bosnia-Herzegovina
  10. Georgia
  11. Irlandia
  12. San Marino
  13. Myanmar
  14. Hong Kong
  15. Aljazair
  16. Angola
  17. Benin
  18. Burkina Faso
  19. Cape Verde
  20. Pantai Gading
  21. Guinea Khatulistiwa
  22. Gambia
  23. Ghana
  24. Kenya
  25. Malawi
  26. Maroko
  27. Mozambik
  28. Seychelles
  29. Tanzania
  30. Tunisia
  31. Zambia
  32. Zimbabwe
  33. Republik Kongo

Indonesia sebenarnya secara tidak langsung menganut sistem ekonomi liberal. Pemerintah memberikan kebebasan kepada pihak asing untuk mengolah sumber daya alam Indonesia. Namun, penduduk yang berada di sekitar sumber daya alam tersebut hidup miskin. Hal ini terjadi karena negara belum mampu mengolah sumber daya alam yang ada.


Baca juga:

  1. Sistem Ekonomi Komando (Artikel Lengkap)


Referensi:

  1. Economic liberalism (https://en.wikipedia.org/wiki/Economic_liberalism)
  2. Ekonomi liberal (https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_liberal)
  3. Sistem Ekonomi (Pengertian, Macam, Fungsi, Kriteria) (http://www.zonasiswa.com/2014/07/sistem-ekonomi-pengertian-macam-fungsi.html)
  4. Pengertian Sistem Ekonomi Pasar/Liberal, Ciri, Kelebihan & Kelemahan (http://www.artikelsiana.com/2015/01/sistem-ekonomi-pasar-pengertian-ciri-keuntungan-kekurangan.html)
  5. Kasus Sistem Ekonomi Liberal di Indonesia (http://aristafaoziyanti16.blogspot.co.id/2015/04/kasus-sistem-ekonomi-liberal-di.html)
  6. SISTEM EKONOMI LIBERAL (http://den-mpuh.blogspot.co.id/2013/06/sistem-ekonomi-liberal.html)
  7. Tugas Perekonomian Indonesia : Sistem perekonomian Liberal,sosial dan Campuran (http://ditalistyani11.blogspot.co.id/2015/04/tugas-perekonomian-indonesia-sistem.html)
  8. Sistem perekonomian liberalis, sosialis dan campuran (http://aprillaputrikasari.blogspot.co.id/2015/03/sistem-perekonomian-liberalis-sosialis.html)


Anda bisa request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.com atau langsung saja lewat kolom komentar :)

2 comments: